Konsep Hybrid Contract dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Perspektif Fikih

  • Musyarrofah Musyarrofah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Universitas Ibrahimy, Indonesia
Keywords: hybrid contract, perspektif fikih, konsep

Abstract

Akad merupakan perjanjian yang dilakukan para pihak dengan syarat tertentu dan harus sesuai dengan kaidah hukum Islam. Kosep Hybrid Contract atau perjanjian syari’ah juga terdapat pada perbankan syari’ah juga terdapat pada. Produk yang ditawarkan perbankan syari’ah selalu mengacu pada akad syari’ah yang sesuai dengan ketentuan Islam, namun permasalahan muncul karena akad syari’ah dianggap kurang mampu bersaing dan tidak bisa memenuhi kebutuhan transaksi bank syari’ah. Muncul suatu konsep inovasi akad dengan penggabungan beberapa akad yang ada yang di sebut dengan hybrid contract pada perbankan syari’ah ternyata menjadi sorotan ulama dan pakar syari’ah karena dianggap sebagai akad yang tidak sah. perlu telaah mendalam mengenai konsep hybrid contract dalam fatwa dewan syari’ah nasional MUI untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat yang semakin beragam.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pandangan fikih terhadap konsep multi akad dalam fatwa dewan syari’ah nasional MUI yang diterapkan pada perbankan syari’ah? bagaimana pandangan fikih terhadap konsep multi akad terhadap unsur-unsur multi akad yang diterapkan dalam perbankan syari’ah? untuk menjawab fokus penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan metode pustaka (library reseach) dengan mendeskripsikan data kualitatif yang diperoleh dari literatur penelitian dengan metode analisi yang digunakan adalah metode study pustaka (library reseach), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep hybrid contract dalam fatwa dewan syari’ah nasional MUI dalam perspektif fikih sudah sesuai dengan kaidah hukum Islam. Meskipun terdapat batasan-batasan ketat dalam konsep hybrid contract seperti larangan dua jual beli dalam satu jual beli, dua akad dalam satu akad, dan larangan gabungan jual beli, akan tetapi beberapa produk hybrid contract diperbolehkan karean sudah sesuai dengan nash agama. Unsur-unsur yang terdapat dalam pada hybrid contract juga sudah mencakup unsur-unsur yang sudah ada pada sebuah akad syari’ah sehingga konsep hybrid contract dapat dinyatakan dalam kategory akad yang sah.

References

Al-Hakim, S. (2013). Perkembangan regulasi perbankan syariah di Indonesia. Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 13(1), 15–31. https://doi.org/10.18326/IJTIHAD.V13I1.15-31
Antonio, M. S. (2001). Dari Teori Ke Praktik. In Tazkia Institute dan Gema Insani, Maret. Gema Insani. https://books.google.co.id/books?id=r3yFiZMvgdAC&printsec=frontcover&dq=Bank+Syariah+dari+Teori+ke+Praktik+pdf&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjL3suG1IL0AhUPfX0KHQLiAMcQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q&f=false%0Ahttps://books.google.co.id/books?hl=id
Ascarya. (2006). Akad dan Produk Bank Syariah : Konsep dan Praktek di Beberapa Negara. In PT Raja Grafindo Persada (ke-5). Rajawali Pers.
Burhanuddin, N. (2010). Aspek hukum lembaga keuangan syariah. 219. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=719728
Departeman Agama RI. (2009). Al Qur’an dan terjemahannya Urjuwan. Halim.
DSN-MUI. (2006). Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI. CV Gaung Persada.
Hakim, A. A. (2011). Fiqih perbankan syariah:transformasi fiqih muamalah ke dalam peraturan perundang-undangan. PT Refika Aditama.
Hammad, N. (2005). Al-’Uqud al-Murakkabah fi al-Fiqh al-Islami. Dar al-Qalam.
Hasanuddin. (2009). Multi Akad dalam Transaksi Syari’ah Kontemporer pada LKS. UIN Syahid.
Hidayah, N. (2011). Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional Atas Aspek Hukum Islam Perbankan Syariah Di Indonesia. Al-’Adalah, 10(1), 13–24. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adalah/article/view/231
Isfandiar, A. A. (2014). Analisis Fiqh Muamalah Tentang Hybrid Contract Model Dan Penerapannya Pada Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal Penelitian, 10(2). https://doi.org/10.28918/jupe.v10i2.361
Ismail. (2013). Perbankan Syariah (2nd ed.). Kencana Prenada Media Group.
Khosiyah, S. (n.d.). Fiqih Muamalah Perbandingan. Retrieved April 2, 2023, from https://onesearch.id/Record/IOS3.INLIS000000000020400
M. Cholil Nafis, author. (2011). Teori hukum ekonomi syariah. https://lib.ui.ac.id
Muhammad Abu Zahrah. (2005). Ushul al-Fiqh, terj. Saefullah Ma’shum, et al., Ushul Fiqih. Pustaka Firdaus.
Nur Rianto Al Arif, M. (2015). Pengantar Ekonomi Syariah Teori Dan Praktik (ke-1). Pustaka Setia.
Nurul Huda, M. H. (n.d.). Lembaga keuangan islam : tinjauan teoritis dan praktis / penulis, Nurul Huda, Mohamad Heykal | OPAC Perpustakaan Nasional RI. Retrieved April 1, 2023, from https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=897353
Sahrani, S. (2011). Fikih Muamalah : untuk mahasiswa UIN/STAIN/PTAIS dan umum. Ghalia Indonesia.
YAHYA, R. (2009). AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH. Salemba Empat.
Zamili, M. (2015). Menghindar dari Bias: Praktik Triangulasi dan Kesahihan Riset Kualitatif. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 9(2), 283–304. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v9i2.97
Published
2023-04-15
How to Cite
Musyarrofah Musyarrofah. (2023). Konsep Hybrid Contract dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI Perspektif Fikih. Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 7(1), 14-24. https://doi.org/10.35316/istidlal.v7i1.482
Section
Articles
Abstract viewed = 229 times
PDF downloaded = 881 times