Budaya Literasi di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
Abstract
Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo telah menerapkan Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yaitu menumbuhkan minat baca melalui tiga tahap: (1) tahap pembiasaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pembelajaran. Program satu jam bersama buku merupakan salah satu pendidikan nonformal yang terdapat di Pondok Pesantren ini. Kegiatan satu jam bersama buku ini dilaksanakan pada malam hari setelah para santri melakukan sholat Isya berjmaah di Masjid maupun Mushalla. Kegiatan satu jam bersama buku menjadi salah satu kegiatan yang harus diikuti oleh semua santri yang berada di Pondok. Hal ini dimaksudkan untuk semakin meningkatkan minat santri dalam membaca yang sudah mulai menurun, yang semakin hari semakin malas untuk membaca, sehingga setelah mengikuti kegiatan ini para santri kembali memiliki semangat untuk membaca dan semakin meningkatkan kualitas keilmuan para santri. Masalah yang diteliti di sini adalah tentang perencanan dan keefektifan kegiatan satu jam bersama buku.
Downloads
References
Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren, cet. VI, Jakarta: LP3ES.
Indriyani, V., Zaim, M., Atmazaki, A., & Ramadhan, S. (2019). LITERASI BACA TULIS DAN INOVASI KURIKULUM BAHASA. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5(1), 108. https://doi.org/10.22219/kembara.vol5.no1.108-118
Karimah, U. (2018). PONDOK PESANTREN DAN PENDIDIKAN : RELEVANSINYA DALAM TUJUAN PENDIDIKAN. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah, 3(1), 137. https://doi.org/10.33511/misykat.v3i1.50
Muhakamurrohman, A. (1970). PESANTREN: SANTRI, KIAI, DAN TRADISI. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(2), 109–118. https://doi.org/10.24090/ibda.v12i2.440
Nasir, M. R. (2005). Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal: Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nawawi. (2006). Sejarah dan Perkembangan Pesantren. Ibda` | Vol. 4 | No. 1 | Jan-Jun 2006 |4-19, 4(1), 1–11.
Nurhayati, A. (2010). Kurikulum Inovasi: Telaah Terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pesantren. Tulungagung: Teras.
Riel, J., & Hinson, B. (2012). Charting digital literacy: A framework for information technology and digital skills in the community college. The GlobalEd 2 Study View project Professional Development View project Charting digital literacy: A framework for information technology and di. Conference Paper in SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.2781161
Rif‘ah, R. (2016). Membangun Karakter Guru Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 1(1), 47–70. https://doi.org/10.35316/jpii.v1i1.37
Strommen, L. T., & Mates, B. F. (2004). Learning to Love Reading: Interviews With Older Children and Teens. Journal of Adolescent & Adult Literacy, 48(3), 188–200. https://doi.org/10.1598/jaal.48.3.1
Tangkilisan, H. N. S. (2007). Manajemen Publik. Jakarta: PT. Gramedia.
Teguh, M. (2013). GERAKAN LITERASI SEKOLAH DASAR Mulyo Teguh. Pendidikan, 2(1), 18–26.
Vincent, D. (1989). Literacy and Popular Culture. In Literacy and Popular Culture. https://doi.org/10.1017/cbo9780511560880
Winarti, E. (2018). Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jurnal Perencanaan SDM, 3(1), 1–26.
Zulfikri, Z. (2017). MODERNISASI PESANTREN: PERGESERAN TRADISI DAN PUDARNYA KYAI. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 3(2). https://doi.org/10.32729/edukasi.v3i2.213
Copyright (c) 2020 Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.